Severity: Warning
Message: fopen(/home/pariwisatapapua/public_html/system/cache/ci_session314cc0361f6d162b48f7210e126b38d4e6b248ab): failed to open stream: Disk quota exceeded
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 156
Backtrace:
File: /home/pariwisatapapua/public_html/application/controllers/Welcome.php
Line: 11
Function: __construct
File: /home/pariwisatapapua/public_html/index.php
Line: 263
Function: require_once
Severity: Warning
Message: session_start(): Cannot send session cookie - headers already sent by (output started at /home/pariwisatapapua/public_html/system/core/Exceptions.php:272)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 140
Backtrace:
File: /home/pariwisatapapua/public_html/application/controllers/Welcome.php
Line: 11
Function: __construct
File: /home/pariwisatapapua/public_html/index.php
Line: 263
Function: require_once
Severity: Warning
Message: session_start(): Cannot send session cache limiter - headers already sent (output started at /home/pariwisatapapua/public_html/system/core/Exceptions.php:272)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 140
Backtrace:
File: /home/pariwisatapapua/public_html/application/controllers/Welcome.php
Line: 11
Function: __construct
File: /home/pariwisatapapua/public_html/index.php
Line: 263
Function: require_once
Kabupaten Mimika
# Salju Abadi, Tembaga dan Emas
Mimika adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Papua. Ibukota Kabupaten ini terletak di Timika. Dikabupaten ini terletak Distrik Tembagapura dimana tambang emas terbesar di Dunia milik PT. Freeport Indonesia berada di Kabupaten Mimika.
Kabupaten Mimika memiliki luas sekitar 20,039 km2 atau 4,75% dari luas wilayah Provinsi Papua dengan topografi dataran tinggi dan rendah. Kabupaten Mimika sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Paniai dan Puncak Jaya, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Arafuru, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Merauke dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Fak-Fak (Papua Barat)
Mimika di diami oleh dua suku asli yaitu suku Amungme yang mendiami wilayah pegunungan dan suku Kamoro diwilayah pantai. Terdapat sebuah bandar udara nasional di Kabupaten ini yaitu Bandara Moses Kilangin. Perjalanan ke Mimika dapat dilakukan dengan Kapal Laut (PELNI) atau dengan menggunakan pesawat terbang jenis boeing dan beberapa pesawat perintis jenis Twin Otter dan Cessna
Kabupaten Mimika terdapat 12 Distrik yaitu : Distrik Mimika Timur Tengah, Distrik Mimika Timur Jauh, Distrik Mimika Barat, Distrik Mimika Barat Tengah, Distrik Mimika Barat Jauh, Distrik Mimika Baru, Distrik Kuala Kencana, Distrik Tembagapura, Distrik Agimuga, Distrik Jila, Distrik Jita.
Puncak Carstensz adalah salah satu destinasi favorit di Mimika, walaupun di Papua ada beberapa rute yang dapat dilaluai untuk mencapai puncak ini. Nama Carstensz di ambil dari penemunya yaitu seorang pelaut asal belanda, John Carstensz yang menyaksikan adanya puncak gunung yang tertutup oleh es di negara ekuator. Tidak ada yang percaya dengan pernyataannya. John Carstensz adalah orang eropa pertama yang menyaksikan puncak Carstensz dengan mata kepalanya sendiri.
Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai ketinggian puncak Carstensz Pyramid ini. Ada yang menyatakan bahwa ketinggiannya adalah 4884 m (16023 feet, beberapa sumber menyebutnya dengan 16013 feet), ada pula yang menyatakan bahwa ketinggiannya adalah 5030 meters (16503 ft). Australian Navigational air maps menyatakan bahwa ketinggiannya adalah 16503 feet (5030 meters). Entah yang mana yang benar, namun yang pasti bahwa puncak Carstensz Pyramid ini merupakan puncak tertinggi di Indonesia, bahkan di Australia dan Oceania. Puncak Carstensz (Carstensz Pyramid, 4884 m, 16023 ft), Puncak Mandala (4640 m, 15223 ft), dan Puncak Trikora (4730 m, 15518 ft), adalah tiga puncak utama yang terkenal di pegunungan Papua. Ketiga puncak tersebut terletak di bagian barat dari Kabupaten Jayawijaya Carstensz Pyramid adalah Puncak yang tertinggi. Dari ketiga puncak itu hanya Carstensz Pyramid yang selalu diselimuti salju. Lalu dari manakah datangnya salju Puncak Carstensz ini yang notabene berada di Indonesia yang merupakan Negara ekuator? Salah satu alasan logisnya adalah adanya badai salju tropis yang kadang akan membawa salju pada suatu tempat diatas ketinggian 4000 m. Puncak ini (4884 m) adalah salah satu persinggahan salju yang dibawa oleh badai tersebut.
Ada beberapa rute utama untuk mencapai puncak Carstensz ini, pertama biasa disebut rute Harrer (Harrer´s Route). Rute ini merupakan rute yang paling mudah dilewati. Meskipun mudah, tidak berarti segalanya akan mudah dalam menaklukan puncak Carstensz ini. Harrer´s Route menempuh perjalanan untuk naik dan turun sekitar 12 sampai 15 jam. Tingkat Kesulitannya berkisar antara 3-4 standar UIIA. Standar UIIA menyatakan bahwa kesulitan dalam hal ini adalah 5-5+. Pengalaman dan pengetahuan yang cukup dalam hal climbing merupakan bekal utama. Bebatuannya cukup kuat dan tidak mudah longsor/lepas, kesulitan yang akan dihadapi akan lebih besar lagi ketika mencapai bebatuan yang bergerigi dengan Overhang Wall yang berkisar 10 meter, dengan tingkat kesulitan 6-7+ standart UIIA.
Rute yang kedua adalah East Ridge. Rute ini merupakan pertengahan antara rute Harrer dan rute yang paling sulit, jalan yang ditempuh akan lebih jauh dan tentunya akan lebih lama. Rute yang ketiga adalah American Direct. Rute ini merupakan rute yang akan menempuh perjalanan ke puncak. Yang terburuk dari rute ini adalah tingkat kesulitan yang semakin tinggi ketika mendekati puncak adalah tebing yang curam, dinding dari Puncak Carstensz. Jika beruntung dari atas puncak Carstensz (Carstensz Pyramid) anda akan dapat menyaksikan laut. Jika tidak anda hanya dapat menyaksikan lokasi tambang emas dan juga hutan di sekitar pegunungan Jayawijaya yang sangat indah.
Taman Nasional Lorentz dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta Ha, merupakan Taman Nasional terbesar di Asia Tenggara dan belum di petakan. Pada tahun 1999 Taman Nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Dari tahun 2003 hingga kini WWF-Indonesia Region Sahul Papua sedang melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan taman nasional Lorentz. Tahun 2003-2006 WWF telah melakukan pemetaan diwilayah taman nasional Lorentz yang berada di Distrik Kurima Kabupaten Yahukimo dan tahun 2006-2007 pemetaan dilakukan di Distrik Sawaerma Kabupaten Asmat.
Nama Taman Nasional ini di ambil dari seorang penjelajah asal Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz yang melewati daerah ini pada tahun 1909 yang merupakan ekspedisinya yang ke-10 di Taman Nasional ini. Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Pasifik. Kawasan ini juga merupakan salah satu diantara tiga kawasan didunia yang mempunyai gletser didaerah tropis, membentang dari puncak gunung yang diselimuti salju (5030 m.dpl) hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan laut Arafura. Dalam bentangan ini terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan Vegetasi alpin, Sub-alpin, montana, Sub-montana, Dataran rendah dan lahan basah.
Selain memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, terdapat pula beberapa kekhasan dan keunikan adanya gletser di puncak Carstensz dan sungai yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah Baliem. Sebanyak 34 tipe vegetasi diantaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan, lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput dan lumut kerak. Berbagai jenis tumbuh-tumbuhan terdapat di taman nasioana ini dan berbagai jenis satwa yang sudah teridentifikasi di taman nasional lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia yang menjadi ciri khas taman nasional ini diantaranya adalah : 2 jenis kasuari, 4 megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis hewan endemik diantaranya cenderawasih ekor panjang dan puyuh salju. Satwa mamlia tercatat antara lain babi duri moncong panjang, babi duri moncong pendek, 4 jenis kus-kus, walabi, kucing hutan dan kanguru pohon.
Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditunjang keanekaragaman budaya yang mengagumkan, diperkirakan kebudayaan tersebut berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat kediaman Suku Nduga, Dani Barat, Suku Amungme, Suku Sempan dan Suku Asmat. Kemungkinan masih ada lagi masyarakat yang hidup terpencil dihutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern.
Lorentz ditunjuk sebagai taman nasional pada tahun 1997, sehingga fasilitas/sarana untuk kemudahan pengunjung masih sangat terbatas dan belum semua obyek dan daya tarik wisata alam di taman nasional ini telah diidentifikasi dan dikembangkan.
Severity: Warning
Message: rewind() expects parameter 1 to be resource, boolean given
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 188
Backtrace:
Severity: Warning
Message: filesize(): stat failed for /home/pariwisatapapua/public_html/system/cache/ci_session314cc0361f6d162b48f7210e126b38d4e6b248ab
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 192
Backtrace: